Markijo: "Suatu Negara"
Negara adalah sebuah wadah suatu masyarakat untuk bernaung, mempercayakan masa depannya, dan nyawanya. Masyarakat harus merasa nyaman dan sejahtera ketika ia sudah memiliki negara. Masyarakat tidak boleh was-was atau merasa nyawanya terancam atau harga dirinya diinjak-injak. Negara harus menjadi rumah yang sejuk bagi masyarakatnya.
Suatu negara
Harus memiliki tiga komponen
Agar bisa disebut negara
Yaitu wilayah negara
Kemudian rakyat yang sejahtera
Yang ketiga pemerintah yang berdaulat
Suatu negara
Harus bisa menjamin kesejahteraan rakyatnya
Menjamin keamanan, kesehatan, dan pendidikannya
Dan memberikan keadilan yang merata
Suatu negara harus punya Kepala Negara. Kepala Negara mendapat tugas dari rakyatnya untuk mengayomi masyarakat dan menampung aspirasinya. Kepala Negara bertugas memberi instruksi kepada Kepala Pemerintahan. Dan Kepala Pemerintahan bertugas sebagai koordinator atau Kepala eksekutif pemerintah dalam rangka menjalankan tugas-tugasnya demi kesejahteraaan masyarakat.
Suatu negara
Harus punya Kepala Negara
Yang menjadi pemimpin bagi bangsanya
Kepala negara yang mengawasi kinerja kepala Pemerintahan
Suatu negara
Harus punya Kepala Pemerintahan
Yang membuat kebijakan atas dasar moral kemanusiaan
Yang memberikan hak - hak rakyatnya
Atau jika tidak memberikan hak kepada rakyatnya juga gak papa asalkan tidak mengganggu kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya
Namun Markijo berkata lain. Ia merasakan bahwa Pemerintah yang ada di negaranya bukanlah pemerintah. Berdasarkan informasi dari Markijo, pemerintah di negaranya itu tak tahu apa saja tugas-tugasnya dan mereka sering menindas rakyatnya.
Pemerintahku bukanlah pemerintah
Mereka tak ada yang tahu posisinya
Mereka tak mau tahu siapa dirinya dan apa tugasnya
Mereka lupa kalau sebenarnya mereka adalah abdi rakyat
Sehingga mereka berlagak seolah - olah juragannya rakyat
Mereka tidak mau melayani rakyat tapi mereka ingin dilayani oleh rakyat
Kemudian Markijo menyimpulkan bahwa negaranya sekarang sudah dikuasai oleh manusia yang bukan manusia. Yaitu manusia yang berperikehewanan dan penuh keserakahan. Hingga harga diri bangsanya dijual, dioberal kemana-mana layaknya pelacur yang molek sedang mencari pelanggan. Sungguh malang sekali nasib bangsa itu. Aku turut prihatin atas hal itu.
Kini negaraku dikuasai oleh manusia yang bukan manusia
Yaitu manusia yang tak memiliki prikemanusiaan dalam dirinya
Manusia yang dalam dirinya hanya tampak perikehewanan dan nafsu kebinatangan
Semua aset negara dikeruk, dijual kepada penjajah yang menyamar
Kini negaraku tak punya apa - apa
Bahkan harga diri kebangsaannya pun telah hilang entah kemana
Dadapan, 21 Juli 2016
Muha Syarif