PENGALAMAN DI PRAMUKA
Terhitung sejak kelas III Madrasah Ibtidaiyah, aku mulai mengikuti Pramuka. Kegiatan Pramuka ditingkat Siaga sangatlah menyenangkan bagiku. Setiap kali pertemuan selalu ada saja kegiatan yang sangat menghibur. Hal itu membuatku menjadi sangat menyukai Pramuka. Itulah sejarah awal perjalananku di Pramuka. Organisasi Ekstrakulikuler favoritku.
KISAH YANG TAK PERNAH TERLUPAKAN DI PRAMUKA
1. Kakak Pembantu Pembina Itu Tak Kembali
Saat itu, aku masih Siaga. Awal pertemuan aku diberi materi dwisatya dan dwidharma. Kakak yang jadi Pembantu Pembinaku berasal dari Pramuka Penegak MA Mawar. Mereka (Pembantu Pembina) semua baik, dan selalu ada cara untuk menghibur kami. Akan tetapi, mereka hanya kuat satu periode saja. Mungkin itu karena saking nakal dan susah diaturnya kami sehingga mereka tidak mau melanjutkan lagi di periode berikutnya.
2. Peramuka?
Aku tak tahu Kakak - kakak itu dari Sekolah mana. Yang aku tahu hanyalah satu : Mereka jarang ikut Pramuka, karena saat nulis Pramuka aja salah. Mereka menulisnya Peramuka. Iya, ada huruf e-nya. Setelah kejadian itu, kami melapor kepada Kakak Pembina kami (Pak Cik). Kami ceritakan tentang kekurangan Pembantu Pembina kami. Lalu, beberapa hari kemudian, mereka diganti. (Saat masih tingkat Siaga).
3. Jam 11 Malam di Bumi Perkemahan (Kelas IV MI)
Jam 11 malam kami semua di apelkan dilapangan kecuali satu orang, Dek Waked. Kami dihukum karena kami melanggar aturan perkemahan. Kami belum tidur saat jam 11 malam, itulah yang kami langgar.
Kami dibariskan, laki - laki satu shaf dan perempuan juga satu shaf. Laki - perempuan baris berhadapan. Yang laki - laki disuruh telanjang dada. Dalam hitungan 10 kami harus sudah melepas baju kami. Setelah baju dilebas kami kembali di posisi semula. Kami dihukum squart jump 20 kali dan harus serentak. Jika tidak serentak maka tidak masuk dalam hitungan.
Setengah jam kemudian, apel selesai. Dalam hitungan kesepuluh kami harus sudah tak bersuara di dalam tenda, tidur. "Satu... Dua... Tiga.... " teriakan Kakakku terdengar garang dan lantang, menakutkan. Aku lasung lari ndak karuan dan masuk ke dalam tenda. Kuambil bajuku. Saat mau kupakai ada seseorang yang merebut bajuku.
"Ini bajuku" kataku
"Hei, ini bajuku" kata orang itu. "Lihatlah, ini bukan tendamu. Ini tendaku. Kakak kelasmu" lanjutnya.
"Waduh" aku baru sadar. Aku salah masuk tenda. (Enam.. Tujuh.. Delapan..)
"Ya, sudah. Diam. Kau tidur di sini dulu aja. Waktu sudah habis" kata Diar, nama pemilik baju itu.
Kemudian aku meng-iya-kan, tidur di tenda orang lain sambil telanjang dada.
4. Kemah Alih Golongan di Malam Pertama
Jam 1 dini hari aku terbangun dari tidurku. Aku tidur di dalam tenda dengan teman satu regu. Saat terbangun aku langsung bertanya - tanya. Makhluk apa yang ada di sampingku? Hitam, halus, berbentuk setengah bola, saat dipegang rasanya anyep. Kemudian aku dudul dan memandangi makhluk itu. Aku terkejut tak karuan, itu ternyata (maaf) pantat temanku.
"Sopik, Kenapa kamu kog telanjang bulat.?" tanyaku.
"Lha sumuk eg" jawab dia, Sopik namanya.
"Hadechh.... Wong ademe kyok ngene kog awakmu malah sumuk.!!! Klamben.!" Aku agak kemrungsung.
Kemudian dia makai pakaian dan kami kembali tidur lagi.
5. Masak Tempe
Setelah maghrib nasi sudah matang, kemudian aku masak tempe. Lauk kesukaanku yang murah meriah. Setelah tempe sudah matang semua, lalu aku berikan kepada adek - adekku di tenda sambil aku sisakan sedikit untuk aku makan nanti malam. Kemudian aku tinggal ke ruang perkumpulan Pendamping.
Dua jam kemudian salah satu adekku datang (aku jadi Pendamping Kemah Alih Golongan). "Kak, di dapur ada (maaf) air seni dalam botol aqua." kata adekku yang aku dampingi. Kemudian aku bergegas menuju ke dapur. Setelah sampai di dapur aku diberi botol berisi air seni itu. Aku langsung kaget bukan kepalang. "Tadi waktu minyak gorengnya habis, aku masukkan ini ke wajan" kataku sambil memegang botol itu. Ekspresi kami langsung campur aduk, ada yang ketawa terbahak - bahak, ada pula yang langsung muntah karena sudah makan masakan itu. "Untung aku belum memakannya".
6. Masak Nasi
Dalam setiap kali aku masak, hampir selalu saja gosong. Tapi kami selalu nenikmati masakan kami. Mungkin, ya, karena itu adanya, dan agar kami tidak kelaparan maka nasi gosong pun jadi.
8. Berangkat dan Pulang
Pertemuan rutin mingguan dalam Pramuka selalu diadakan di sore hari, tepatnya pada hari Jum'at (Pramuka MTsN Ngronggot). Sejak kelas VII sampai kelas VIII aku tidak pernah tidak masuk Pramuka kecuali hanya tiga kali. Jam 13.30 WIB aku berangkat. Pulang Sampai di rumah selalu lebih dari jam 5 sore. Jarak rumah ke sekolah sekitar 4 km. Aku naik sepeda ontel.
9. Jamcab 2010
Desember 2010, kami mengikuti Jambore Cabang (Jamcab) di Buper Plangkat - Bajulan - Loceret, bawahnya Rorokuning. Tempat itu sangat sejuk dan memiliki pemandangan yang indah. Kami semua krasan di sana.
Hal yang paling kuingat dari perkemahan ini adalah terjadinya hujan terus - menerus mulai hari pertama hingga hari ke tiga. Jadwal sebenarnya ada empat hari namun dihari ke tiga sudah dipulangkan semua karena kondisi dan situasi sudah tidak mendukung untuk dilanjutkan.
Yang ke dua adalah kami regu putra dan putri dijadikan satu tenda dikarenakan tenda putri basah luar dalam dan becek luar biasa. Tentu hanya di siang hari, saat malam hari kami tidur di mushola terdekat. Tenda kami terbuat dari kain, besar, ditambah lagi sebuah terpal sehingga dalamnya jadi lebih luas. Kami semua berkumpul di dalam tenda, menyanyi, bercanda, makan bareng, masak bareng. Semua kebersamaan itu kami lakukan dengan penuh rasa saling menyayangi satu sama lain, putra maupun putri.
10. Jamtama 2012
Saat itu aku menjadi Pendamping bagi Pramuka MTsN Ngronggot. Pangkalan kami mengirim 3 regi putra dan 3 regu putri. Jumlahnya 60 anggota. Lumayan banyak. Ketika malam terakhir kami mengadakan Api Unggun sendiri, satu kontingen, MTsN Ngronggot. Kami tidak puas dengan Api Unggun Panitia, karena setelah penyulutan kemudian buyar. Api unggun dibiarkan menyala sampai padam sendiri. Itu karena pentas seninya ada du lokasi yang berbeda dari tempat api unggun. Akhirnya, jadilah kami menyalakan api unggun sendiri, satu pangkalan. Saat api unggun kami itu menyala bumu perkemahan langsung heboh. Ada yang ikut bernyanyi, ada yang merekam, sampai ada pula yang marah karena Api Unggun kami lebih meriah dari miliknya, mereka adalah Panitia.
11. Jamcab 2013
Kemah ini diselenggarakan di Rejoso, sejuk di pagi hari, dingin di malam hari. Kemah ini berlangsung selama empat hari. Waktu itu aku menjadi Pendamping bersama sahabatku, Andi alias Kimpul. Hal yang terunik dari perkemahan itu adalah aku dan Andi tidak mandi sama sekali selama empat hari itu bahkan juga tidak ganti baju. Saat pulang dan sampai di sekolah, semua pangkling dengan kami karena muka kami tampak sangat hitam, efek tidak mandi. Luar biasa.
12. Bantara
Sangat sedikit yang bisa aku ceritakan tentang Bantara, karena saat itu sedang ada masalah di internal Gudep kami yang tak bisa aku ceritakan. Bantara adalah syarat kecakapan umum yang harus ditenpuh oleh setiap anggota Pramuka tingkat Penegak. Selama ujian Bantara berlangsung, aku sangat menikmatinya. Seniorku hanya sebatas senior. Karena jika dilihat dari pengetahuan dan kecakapan di Pramuka aku lebih jago daripada mereka. Itu dikarenakan 99% seniorku mulai aktif Pramuka baru di Tingkat Penegak. Sedangkan aku sudah sejak tingkat Siaga dan sangat aktif hingga ada di tingkat Penegak. Seniorku sampai takut salah saat mengisi materi di depanku karena takut kami bantah dan kami cemooh. Dan itu sering terjadi.
13. Kemah Akbar 2013
Kemah Akbar ini kami selenggarakan di Bumi Perkemahan Brigif 16 Wirayudha Kediri, Mei 2013. Sama dengan tempat lain, pemandangannya indah dan udaranya sejuk. Yang membedakan adalah setiap kagiatan TNI selalu mengawasi dan terkadang juga ikut campur. Bahkan ikut marah - marah. Kami kapok mengadakan kemah disana. Biaya perizinan tempatvpun juga mahal, 2 Juta. Namun aku selalu ada momen untuk menikmatinya.
14. Kemah Penegak
Kemah ini diselenggarakan di Ngetos. Malam terakhir adalah momen yang paling terkesan bagiku. Kami bernyanyi bersama, joget, menikmati indahnya langit yang penuh bintang di malam hari. Lagu kenangan dari perkemahan itu ialah 'Sebatas Patok Tenda' yang hampir seluruh peserta hafal liriknya.
15. Kemah Akbar 2015
Saat kemah ini diselenggarakan aku sudah menjadi Alumni. Kemah ini diikuti dan diadakan oleh pangkalan MA dan SMK Al Khidmah Ngronggot. Dua pangkalan yang masih satu yayasan, Al Khidmah. Dari kemah itu telah disepakati bahwa mulai hari itu MA Al Khidmah dan SMK Al Khidmah harus guyup rukun, baik itu gurunya maupun siswa - siswinya. Jangan sampai ada pertengkaran dan perselisihan yang dibesar - besarkan. Jika ada perbedaan pendapat maka harus disikapi dengan lebih dewasa, jangan sama dengan anak kecil yang egois dan mau menang sendiri.
TENTANG KEMAH YANG PERNAH KU IKUTI
Saat di tingkat Siaga aku mengikuti 3 kali kemah, kemudian Penggalang 6 kali, Penegak 10 kali. Itulah yang kuingat. Dari sekian banyak perkemahan itu aku kadang berposisi sebagai peserta, pendamping, atau jadi panitia, yang tentu ada cerita disetiap kegiatannya.
Semua ini aku tulis untuk diriku sendiri agar aku selalu bisa mengenang masa masa indahku itu di Pramuka. Dan untuk orang lain yang membaca tulisan ini, aku hanya bisa berharap semoga tulisan ini tidak merugikan siapa pun. Terima kasih.
Dadapan, 20 Juli 2016
Muha Syarif