Cengkraman Iblis Abad 21
Nusanjaya ialah sebuah negeri nan indah. Negeri yang subur dan penuh beraneka macam hewan dan tumbuhan. Kini Nusanjaya sudah merdeka, sudah 72 tahun. Kemerdekaan yang diperjungkan dengan penuh kegigihan dan perjuangan. Pertempuran demi pertempuran dilewati dengan pantang menyerah hingga pertumpahan darah tak dapat terelakkan. Namun, nyatanya, cita-cita kemerdekaan itu sampai sekarang masih belum dirasakan.
"Hai, Suko," kata Shardi, "kau ingat dengan bangsa Nusanjaya yang kita kunjungi kemarin?"
Shardi dan Suko sedang duduk di pinggir jalan dengan pakaian kumal yang tidak dicuci selama satu bulan. Membawa rokok yang tinggal setengah batang. Rokok lintingan sendiri.
"Iya, Di. Nusanjaya. Negeri yang memiliki ribuan pulau dan ratusan suku - bahasa. Sama dengan negara kita, Indonesia." jawab Suko.
"Benar sekali. Tapi, sayangnya, Nusanjaya saat ini krisis tokoh yang bisa mengayomi masyarakatnya. Tokoh-tokoh negara saling bertengkar satu sama lain, fitnah - memitnah, dan perang berita hoax lewat media massa. Dan telah timbul gejala-gejala chaos di seluruh provinsinya." terang Shardi panjang lebar.
"Ah, masak sampai sehancur itu, Di? Trus apa yang mereka (tokoh-tokoh) perebutkan hingga salin bertengkar seperti itu?"
"Bahkan ulama saja dipermainkan oleh negarawan. Dan mereka saling jegal-menjegal. Mereka tidak memperbutkan apa-apa. Karena pertengkaran mereka hanyalah akibat dari skenario penjajahan dari dunia barat, utara, dan timur. Para politikus, negarawan, ulama, cendekiawan, dan tokoh-tokoh masyarakat di setiap lapisan masyarakat di seluruh wilayah Nusanjaya sedang dalam pengaruh hipnotis massal yang diciptakan oleh Raksasa Penguasa Global. Nusanjaya sedang dalam cengkraman iblis abad 21."
Suko mlongo sambil menatap wajah Shardi dengan penuh keneranan, ia menggelengkan kepala dan menghisap rokoknya.
"Hai, Shardi. Kau jangan asal bicara. Bilang Raksasa Penguasa Global segala. Ini dunia nyata, bukan dongeng."
"Aku tidak asal bicara, ini fakta. Di Nusanjaya ada Megaputri yang sedang menunggangi Nahdlatul Ummat; ada Joko Jodo yang tak memiliki wibawa namun berhasil menjadi presiden; ada Susilo Yudo yang sedang kacau karena diserang oleh Joko Yudo dan Megaputri; ada Ahuka Basuki yang menjadi pion Naga-Naga dari Timur, dan sedang berusaha menguasai ibu kota Nusanjaya. Kurasa, saat ini Freemason, Illuminati, Garibaldi, Carbonary, dan berbagai organisasi rahasia dunia yang bergerak di bawah tanah sedang berbondong-bondong memperebutkan Nusanjaya yang cantik jelita itu. Aku hawatir kalau nasib Bangsa Nusanjaya akan sama dengan Bangsa Melayu di Singapura, budak dirumahnya sendiri."[]
Comments
Post a Comment