Ngopi Bersama Teman yang Pelit


Ngopi

Dewasa ini, ngopi adalah kegiatan paling banyak disukai oleh anak muda, terutama laki-laki. Ngopi membuat pikiran jadi tenang, karena bebas dari masalah-masalah pekerjaan, atau tugas kampus bagi mahasiswa. Dalam tradisi ngopi, umumnya ada minum (kopi, teh, atau es) dan rokok sebagai penyempurna. Sama sekali tidak ada lingkaran yang lebih nyaman kecuali lingkaran ngopi.

Kopi dan rokok memiliki sifat yang sama, yaitu bisa membuat candu bagi penikmatnya. Satu hari tanpa ngopi, hidup bagaikan tak berwarna; tiga hari tanpa kopi, dia bisa stress, tidak fokus melakukan pekerjaan. Demikian pula dengan rokok. Bagi mereka yang suka menghemat, maka jangan suka ngopi dan ngrokok. 

Namun secara komunikasi sosial, ngopi dan ngrokok sangatlah efektif untuk menambah teman dan lebih mengakrabkan. Tawarkan rokokmu, maka kau akan banyak disukai orang. Tetapi masalahnya adalah semakin kau baik hati membagi rokok dan kopimu dengan teman, maka uangmu akan cepat habis tanpa kau sadari hal itu. 

Baik hati sangat perlu, namun hal itu tidak berlaku jika kau berikan kepada orang yang pelit. Dia akan senang hati menerima apa saja darimu secara terus-menerus tanpa punya malu, dan tidak ada niat sedikitpun untuk membalas kebaikanmu. Kau sendiri yang akan rugi. 

Jangan kau bagi kopi dan rokokmu untuk orang yang pelit dan tak punya malu. Jika tidak tega melakukan hal itu, maka jangan ngopi dan ngrokok saat dia ada denganmu. Lebih baik kau tahan keinginan ngopi dan ngrokokmu, dari pada memberikannya kepada orang yang pelit. 

Hal ini pernah terjadi dengan temanku, dan aku sering melihat hal itu. Yaitu ketika kami mengerjakan tugas di rumah Virza, kami berempat dibuatkan kopi, dan Virza sendiri menikmati rokoknya. Nugraha, si manusia pelit dan tak tahu malu, minta rokok Virza hingga habis tiga batang, dan satu cangkir kopi habis paling awal dari lainnya. Satu jam kemudian, kami pindah lokasi. Najri, salah satu temanku, punya rokok satu pak. Nugraha minta lagi. Kali ini habis empat batang. 

Selain peristiwa itu, aku juga sering ngopi dengannya. Aku beli kopi, sedangkan dia tidak. Jadinya, dia yang malah menghabiskan kopiku. Dan itu sering terjadi. Semua teman-temanku sudah tahu hal itu. 

Dengan demikian, jangan sekali-kali kau bagi kopi dan rokokmu kepada orang yang pelit, atau kau menerima kerugianmu sendiri.  Uangmu cepat habis, dan dia tetap tersenyum di depanmu tanpa mau tahu keadaanmu.

Comments

Popular posts from this blog

Anime Sub Indonesia Semakin Berkembang Pesat Tiap Tahun

Korupsi dengan Berbagai Wajahnya

PAC IPNU - IPPNU Ngronggot selalu menjadi PAC terbaik di Kab. Nganjuk